Halaman

Rabu, 06 Juni 2012

The Throne of Fire


Judul :The Throne of Fire
The Throne of Fire (Kane Chronicles, #2)

Pengarang : Rick Riordan

Penerjemah :Rika Iffatih Farihah

Penyunting : Tedy Yulianes Susanto

Penyelaras aksara : Novia Fajriani

Penerbit : Mizan Fantasy

Harga : Rp 69.000,-

Tebal : 459

Rating :

:):):):):):) (menurut kaktus, klik di sini untuk selengkapnya : Rating Kaktus)

@@ (menurut saya sendiri, klik di sini untuk selengkapnya : Batasan Umur)


Brother, you are the best.

Kata ini akan mengawali tulisanku kali ini. Kenapa? Karena dialah yang berjasa membelikan aku buku ini.

Ceritanya, ketika itu aku SMS-an dengan Alden (my brother) supaya beliin buku ini. Cos, ayahanda sedang tugas keluar dan singgah ke tempat Alden (Makassar), jadi dianya gak ngeluarin duitkan?

Terus apa pengorbanannya? Yah, dia memang gak keluar uang, tapi dia numpahin darah.

What! Demi buku ngeluarin darah? Ya enggak lah. Sebelum pergi ke toko, my lovely brother pergi beli sapu pake motor. Karena susah jaga keseimbangan, dianya jatuh. Eh, karena lebih sayang sama motor ketimbang diri sendiri, dia nahan tuh motor make kakinya. Akhirnya, kanalpot motor v****n berhasil dengan sukses memberikan ‘tanda cinta’ di betisnya.

Lalu dengan tertatih-tatih, dia pergi ke toko buku beliin buku ini. Oh boy, I’m so lucy to have brother like you…

Apalagi setelah aku tau perbedaan harga buku itu di sana dan di sini, ugh aku bersyukur sekali.

Mari kita sudahi curcol di atas. Seperti biasa, mari mulai dengan cover…

Berbeda dengan cover edisi pertama, aku suka banget dengan cover ini. Entah mengapa, aku suka saja dengan cover kali ini. Mungkin karena gaya illustrator mirip dengan gambar kartun Scooby? Yang jelas aku suka dengan gaya penggambaran yang seperti ini. Rasanya lebih ‘fiktif’.

Sayangnya, meskipun covernya keren ternyata cetakan dalam buku kurang bagus. Oke memang tulisannya bagus dan jelas dibaca, tapi cetakannya terkadang miring dan masuk ke dalam sela-sela buku, jadinya susah dibaca.

Lalu beralih ke penokohan. Tokoh baru yang muncul lumayan banyak tapi kesannya gak numpuk dan numpang lewat. Fufufu, poin plus deh.

Diantara tokoh baru yang muncul, aku paling suka sama Walt. Oh, aku sangat mengerti perasaan Sadie pada lelaki yang satu ini…

Gayanya lembut dan heroik. Meskipun sifatnya yang terakhir itu agak menjengkelkan, tapi dia punya kharisma… I like it ^__^

Lanjut ke cerita…

Konflik kali ini berjibun dan porsi romance scane jadi lebih banyak . Jangan salah, I love that…

Bagi penggemar action, tenang saja meskipun romance scanenya bertambah, action scane sama sekali tidak terganggu kok.

Kali ini Sadie dan Carter benar-benar di serang dari berbagai arah. Mulai dari para penyihir, dewa-dewi, banyaklah pokoknya.

Akhirannya twist, tapi banyak yang udah bisa ketebak. Tetap saja, mas Rick bisa tetap membuat akhir yang membuat penasaran dengan seri selanjutnya buku ini.

Soal gaya penulisan, tak perlu dipertanyakan. Aku suka gaya ini. Benar-benar seperti rekaman. Jika saja sekolah gue punya locker, bakal gue cari locker keluarga Kane. Hehehe…

Tapi terkadang deskripsi yang digunakan mas Rick membuat orang-orang kurang pengetahuan soal budaya luar susah untuk mengerti. Namun dibandingkan dengan buku terdahulunya, buku kali ini sudah menyiapkan penjelasan untuk kata-kata sulit dibagian bawah buku. Hehehe, nice trick ^__^

Sayangnya, masih ada kesalahan penulisan. Bagi pihak terkait sebaiknya ini lebih diperhatikan lagi, apalagi kesalahannya lumayan banyak. Seperti :

Kunyana *yang benar : kusangka* (hal : 103, 192, 428)

tapi #sehabis titik# , set #nama tokoh# *keduanya menggunakan huruf kecil di bagian yang digaris bawah* (hal : 190)

ceritaa *kelebihan a* (hal : 303)

Bias *harusnya : bisa* (hal: 397)

Untuk kesalahan yang terakhir, terkadang memang Microsoft world yang sacara otomatis menggantinya. Jadi harus lebih berhati-hati.

Sampai sini dulu, see you next review…








Tidak ada komentar:

Posting Komentar